Poltekip adalah sekolah kedinasan di bawah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Republik Indonesia. Politeknik Ilmu Pemasyarakatan ini mencetak Taruna/ Taruni di bidang Ilmu Pemasyarakatan yang siap mengemban jabatan dan tugas fungsional di Kemenkumham.
Sekolah kedinasan memang jadi impian setiap siswa/ siswi SMA/MA yang ingin segera mandiri dan mendapat karier sesuai pendidikan, tanpa repot melamar ke berbagai perusahaan dan instansi.
Sekolah kedinasan seperti Poltekip adalah lembaga pendidikan yang dikelola oleh pemerintah. Oleh sebab itulah kuliah di Poltekip gratis dan kadang malah mendapat uang saku. Selain itu, ada juga asrama Taruna/ Taruni dan asrama dosen/ karyawan yang bisa ditempati tanpa biaya tambahan.
Fasilitas lengkap, kuliah gratis, dan lulus langsung menjadi PNS. Siapa yang nggak mau?
Tak heran kalau pendaftar Poltekip di tahun 2020 mencapai 9.000 orang lebih. Oleh sebab itu, sekolah kedinasan ini termasuk dalam sekolah kedinasan dengan peminat terbanyak ke-lima. Padahal, kuota Poltekip hanya 300 orang Taruna/Taruni.
Kamu harus bersaing dengan 30 orang siswa/siswi dari SMA/MA seluruh Indonesia untuk mendapatkan satu kursi Poltekip. Wah, susah, ya?
Dibalik kenyamanan kuliah di Poltekip dan prospek karir yang cerah ke depan, ada rentetan perjuangan di baliknya. Supaya kamu lebih siap menghadapi Poltekip sebagai sekolah kedinasan pilihan kamu, simak dulu penjelasan berikut ini.
Poltekip menerapkan seleksi administrasi yang mewajibkan kamu untuk menyertakan ijazah asli. Kalau kamu belum menerima ijazah, kamu bisa menyertakan surat keterangan lulus dan transkrip nilai.
Memang, sekolah kedinasan menetapkan batas minimal tertentu sebagai tolok ukur prestasi dan kecerdasan calon pendaftar. Setelah kamu memenuhi syarat nilai minimal, barulah kamu bisa mengikuti tes selanjutnya.
Ini bertujuan agar sekolah kedinasan hanya menyeleksi putra-putri bangsa terbaik yang pantas mendapat pendidikan dari negara.
Selama mengikuti masa pendidikan di Poltekip, indeks prestasi kamu harus bisa melebihi batas minimal. Kalau indeks kamu kurang, kamu akan mendapat kebijakan tertentu.
Kebijakan ini bisa bervariasi. Mulai dari mengulang tingkat hingga resiko dikeluarkan dari kampus. Nah, agar kuliah kamu nggak selesai di tengah jalan, kamu harus rajin-rajin belajar supaya bisa lulus.
Seperti sekolah kedinasan lainnya yang juga merupakan lembaga pendidikan pemerintah, Poltekip memiliki sistem pendidikan semi militer. Ini untuk membentuk kedisiplinan kamu sebagai calon pemangku tugas negara.
Memang, suasana semi militer di Poltekip tidak seekstrim sekolah kedinasan lainnya. Tapi, suasana inilah yang akan kamu dapat ketika menempuh pendidikan di Poltekip.
Kamu dituntut untuk bisa mengikuti peraturan, disiplin waktu, dan mengenakan seragam. Tujuannya, agar kamu tidak kesulitan ketika sudah bekerja di UPT Kemenkumham.
Kenyataannya, banyak Taruna/ Taruni Poltekip yang keberatan dengan sistem pendidikan semi militer dan memilih keluar karena tidak cocok dengan peraturan-peraturan ketat Poltekip.
Pendidikan di lembaga pemerintahan memang ketat dan kurang memberikan kebebasan untuk berekspresi.
Sesuai namanya, Poltekip adalah sekolah kedinasan yang memiliki ikatan dinas dengan Kemenkumham. Secara otomatis, kamu akan langsung disalurkan ke UPT atau instansi terkait Kemenkumham untuk bekerja.
Segera setelah kamu menyelesaikan studi, kamu diwajibkan untuk bekerja dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perjanjian yang kamu tandatangani.
Lamanya ikatan dinas ini bisa bervariasi, tergantung rumus yang digunakan. Sekolah kedinasan lain ada yang menggunakan 3n, 3n+1, 2n+1, dan aturan lainnya sesuai perjanjian.
Jika masa studi kamu perlu 4 tahun, maka ikatan dinas kamu berlangsung selama 9 tahun jika menggunakan rumus 2n+1.
Tentunya, kamu tidak bisa memilih kota atau daerah kamu ditempatkan. Bisa jadi, kamu ditempatkan di pusat pemerintahan di Jawa. Bisa juga kamu ditempatkan di daerah yang jauh seperti Sulawesi.
Kalau kamu menolak untuk menjalani ikatan dinas setelah lulus, maka kamu harus mengganti uang kuliah selama kamu menempuh studi. Kalau kamu ingin lanjut kuliah S2, S3 atau lanjut kuliah ke luar negeri, kamu harus siap mengorbankan salah satunya.
Lulusan Poltekip akan langsung ditempatkan di instansi dan UPT Kemenkumham. Karir dan jabatan yang akan kamu duduki pun sudah ditentukan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Setelah lulus, kamu akan mendapat gelar Ahli Madya Pemasyarakatan (A.Md.Pras) atau Sarjana Terapan Pemasyarakatan (S.Tr.Pras).
Lalu, kamu harus bersedia ditempatkan di instansi Kemenkumham seperti:
Jenjang karir kamu pun jelas. Setelah masa kerja tertentu, kamu berkesempatan naik jabatan dan naik gaji. Asalkan kamu memiliki kompetensi dan tidak melanggar aturan, kamu bisa dengan mudah menduduki jabatan-jabatan strategis di Kemenkumham.
Di sisi lain, pekerjaan sebagai PNS di Kemenkumham seputar itu-itu saja. Pekerjaan seperti ini cocok untuk kamu yang suka dengan rutinitas dan aturan. Tapi, kalau kamu berjiwa kreatif, bebas, dan penuh inspirasi, rasanya kurang cocok karena kamu hanya akan berkutat dengan hal yang sama setiap harinya.
Sekolah kedinasan mendidik lulusan yang disiplin, mandiri, dan cerdas dalam mengemban urusan pemerintahan dan tata negara. Oleh sebab itu, pendidikan semi militer diterapkan.
Tujuannya agar kamu mematuhi aturan yang diterapkan di lapangan. Juga, agar kamu memiliki mental disiplin, jujur, dan berdedikasi agar kamu tidak melanggar hukum dan merugikan negara.
Kuliah di Poltekip berarti kamu harus siap mengikuti semua peraturan yang ada. Ini karena ritme kerja kamu setelah lulus yang juga akan dipenuhi dengan aturan-aturan perundang-undangan.
Nah, kalau setelah baca penjelasan di atas kamu masih tetap ingin masuk Poltekip, berarti kamu harus siap berjuang ekstra. Karena, nggak cuma kamu yang ingin masuk Poltekip.
Syarat masuk Poltekip memang tergolong mudah, tapi persaingan kamu ketat sekali. Perbedaan nilai meskipun hanya 0,50 poin sangat berpengaruh.
Kalau kamu benar-benar ingin kuliah di Poltekip, kamu harus siap ambil langkah ekstra dengan mengikuti bimbel Poltekip.
Dengan mengikuti bimbel terpercaya, kesempatan kamu diterima di Poltekip lebih besar. Plus, kamu bisa konsultasi soal tips ujian masuk Poltekip dan persiapan-persiapan ekstra yang harus dilakukan.
Tapi, jangan sembarang pilih bimbel sekolah kedinasan. Pilihlah bimbel yang sudah berhasil mencetak Taruna/Taruni yang diterima di Poltekip.
Cek juga kredibilitas dan legalitas bimbel pilihan kamu agar tidak menyesal nantinya.
Misalnya saja, kamu bisa memilih bimbel Poltekip Patriot Muda karena menyediakan bimbingan sampai lulus dan statistik kelulusan.
Nah, masa depan kamu di Poltekip berawal dari keseriusan kamu dalam menaklukan ujian masuk dan mengalahkan 30 pendaftar lainnya.
Find Us On